Sedikit cerita tentang pemaknaan Hari Kemerdekaan, malam hari sebelumnya setelah selesai melaksanakan Shalat Terawih di Mushola, Imam di Mushola tersebut mencoba menjelaskan makna Hari Kemerdekaan bagi Umat Muslim. Sedikit banyak ya begini ceritanya.
Hari ke-17 di bulan Agustus tahun 1945 bukanlah tanpa sebab dijadikan Hari Kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang mayoritas pejuang-pejuangnya merupakan Muslim. Kenapa di hari itu? bukan di hari lain?
17 Agustus 1945 sendiri waktu itu bertepatan dengan bulan Ramadhan di hari Jum’at, jadi persis sama dengan hari ini. Dilihat dari angka 17, 8 dan 45 yang menyusun hari kemerdekaan, dapat dihubungkan dengan Shalat.
- Pertama, angka 17 menunjukan bahwa dalam satu hari, jumlah rakaat shalat fardu ialah 17 rakaat.
- Kedua, angka 8 menunjukan jumlah doa dalam Shalat. Seperti yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. Cecep Sumarna, MA dalam kajiannya di Gedung PD Muhammadiyah Kuningan beberapa bulan lalu, di setiap gerakan Shalat dengan bacaan khususnya, hanya saat duduk diantara dua sujudlah kita berdoa, selebihnya merupakan pengakuan akan Allah SWT. Do’a itu ialah Robbigfirli warhamni wajburni warfa’ni warzuqni wahdini wa’afini wa’ fu ani, semuanya berjumlah 8.
- Ketiga, angka 45 yang jika di explode dan ditambahkan menjadi 4+5=9. 9 merupakan jumlah lubang dalam tubuh kita yang wajib kita jaga dan syukuri.
Semoga Hari Raya Idul Fitri dan Dirgahayu kemerdekaan RI kali ini, menjadi titik tolak kebangkitan bangsa indonesia, dimulai dari hal-hal terkecil, dari diri sendiri dan dari sekarang.
Selamat Hari Kemerdekaan RI ke-67 dan Hari Raya Idul Fitri 1433 H.
“taqabbalallahu minna wa minkum”
0 komentar:
Posting Komentar